Senin, 11 Mei 2015

MAKALAH REKONSILIASI 8 KOLOM
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya kami dapat  menyelesaikan makalah yang berjudul Rekonsiliasi Bank 8 Kolom ini tepat pada waktunya. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan I.
Dengan adanya rekonsiliasi bank mempermudah menentukan saldo kas (bank) yang seharusnya disajikan dalam laporan keuangan (neraca) serta mengamankan kekayaan perusahaan dan mendeteksi kemungkinan adanya penyalah gunaan kas di bank.
 Atas dasar itulah pembahasan ini dimuat dalam materi akuntansi keuangan I. Dengan harapan makalah ini dapat membantu proses mahasiswa dalam memahi tentang apa itu sebenarnya rekonsiliasi bank 8 kolom.,serta memahaminya dalam praktik. Walaupun makalah ini memberikan ulasan materi secara ringkas namun diharapkan dapat memberikan sumbangsih kepada para mahasiswa.
Dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada dosen mata kuliah ini Bapak Charles Fransiskus Ambarita, S.Pd., M.Si. yang telah membimbing kami selama penyusunan makalah ini.
Makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat kami harapkan.
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        24 Februari 2015
                                               
                                                                        Penulis

                       
BAB I
PENDHULUAN
A.    Latar Belakang
Pada masa sekarang orang-orang  bahkan perusahaanpun semakin mudah untuk melakukan transaksi tanpa  menggunakan uang cash, serta menyimpan uang mereka dengan mendapatkan keuntungan seperti bunga. Itu semua dapat dilakukan dengan adanya bank. Bank memberikan kita kemudahan dalam bertransaksi namun kita juga sedikit dihadapkan dengan biaya atministrasi.
Karena banyaknya transaksi yang dilakukan antara perusahaan dengan bank sering sekali terjadi kesalahan pencatatan yang mengakibatkan ketidaksamaan antara saldo kas perusahaan dengan saldo bank. Untuk mengatasi masalah tersebut dilakukanlah rekonsiliasi bank.
Adanya rekonsiliasi bank membantu menentukan saldo kas (bank) yang seharusnya disajikan dalam laporan keuangan (neraca) selain itu juga mengamankan kekayaan perusahaan dan mendeteksi kemungkinan adanya penyalah gunaan kas di bank.

B.     Rumusan masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan rekonsiliasi bank
2.      Apa yang dimaksud dengan rekosiliasi bank 8 kolom
3.      Apa perbedaan rekonsiliasi bank 4 kolom dengan 8 kolom
4.      Bagaimana menyelesaikan rekonsiliasi 8 kolom


C.     Tujuan penulisan
1.      Untuk mengetahui apa rekonsiliasi bank
2.      Untuk mengetahui apa rekonsiliasi bank 8 kolom
3.      Untuk mengetahui seperti apa perbedaan rekonsiliasi bank 4 kolom dengan 8 kolom
4.      Untuk mengetahui seperti apa cara menyelesaikan rekonsiliasi bank 8 kolom





BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Rekonsiliasi Bank
Yang dimaksud dengan rekonsiliasi bank adalah suatu cara yang digunakan untuk menyamakan dan menentukan hal-hal yang tampak dalam laporan bank dengan saldo yang tampak dalam catatan pemegang giro (perusahaan atau rekening Koran dari bank) atau saldo menurut buku kas perusahaan. Sebelum membuat rekonsiliasi bank perlu diketahui bahwa bahan rekonsiliasi adalah catatan dari bank dan perusahaan yang bersangkutan. Perbandingan antara kedua catatan tersebut perlu dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan antara catatan bank dan catatan perusahaan. Cara perbandingan yang dilakukan adalah dengan membandingkan saldo kredit catatan bank dengan saldo debet rekening kas dan sebaliknya.
Rekonsiliasi bank dilakukan untukmengungkapkan setiap kesalahan dan ketidak wajaranyang ada pada catatan perusahaan di bank. Prosedur rekonsiliasi dilakukan untuk mencari sebab-sebab ketidak cocokan yang terjadi antara saldo menurut catatan bank dan catatan perusahaan. Selain itu, rekonsiliasi bank berguna untuk mengecek ketelitian pencatatan dalam rekening kas dan catatan bank. Rekonsiliasi juga berguna untuk mengetahui penerimaan atau pengeluaran yang sudah terjadi di bank tetapi belum dicatat oleh perusahaan. Logisnya, catatan perusahaan dan catatan bank harus menunjukkan saldo yang sama.
Tujuan dari dilakukan rekonsiliasi  bank adalah untuk mengecek ketelitian pencatatan yang  terdapat dalam rekening kas dan catatan bank,serta mengetahui penerimaan dan pengeluaran yang sudah terjadi di bank akan tetapi belum dicatat oleh perusahaan. Dalam rekonsiliasi bank digunakan anggapan bahwa perusahaan selalu benar.
B.     Beberapa penyebab perbedaan saldo Perusahaah dan saldo Bank 

Berikut ini adalah penyebab perbedaan antara saldoperusahaan dan saldo bank karena beda waktu mencatatdan salah catat.
1.      Setoran dalamperjalanan (deposit intransit). Setoran dalam perjalanan adalah setoran perusahaan ke bank yang belum dicatat oleh bank karena kemungkinan-kemungkinan berikut.
·         Aturan intern bank bahwa setoran yang dilakukan pada akhir bulan akan dicatat selang satu hari kerja berikutnya.
·         Aturan intern bank bahwa setoran di atas pukul 12:00 baru dicatat selang satu hari kerja berikutnya
·         Setoran melalui Automatic Teller Machine (ATM) dicatat selang satu hari kerja berikutnya
·         Setoran dengan prosedur clearing dicatat setelah selesai prosedur tersebut. Jika clearing selesai pada pukul 10:00, sehingga setoran dengan prosedur clearing yang diterima bank setelah pukul 10:00 akan diselesaikan pada hari clearing berikutnya. Prosedur pemeriksaan untuk menemukan setoran dalam perjalanan adalah membandingkan semua setoran menurut slip setoran dengan setoran yang tampak dalam laporan bank. Setoran perusahaan yang tidak tampak di laporan bank adalah setoran dalam perjalanan
2.       Cek yang masih beredar (outstanding check) Cek yang masih beredar adalah cek yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan tetapi bank belum membayarnya karena pemegang cek (pihak yang dibayar perusahaan, misalnya supplier) belum menguangkannya ke bank. Prosedur pemeriksaan untuk menemukan cek yang masih beredar adalah membandingkan seluruh cek yang telah dikeluarkan (periksa nomor cek di bonggol cek) dengan cek-cek yang telah diuangkan oleh bank yang tampak di laporan bank. Cek yang tidak nampak di laporan bank adalah cek yang masih beredar.
3.       Biaya bank (service charg) Biaya bank adalah biaya yang dibebankan oleh bank kepada perusahaan atas jasa bank melayani giro perusahaan. Bank langsung mengurangi giro perusahaan, sedangkan perusahaan, sedangkan perusahaan belum mencatatnya karena belum mengetahuinya sebelum menerima laporan bank atau memo debit dari bank. Prosedur pemeriksaan untuk menemukan biaya bank adalah dengan mengidentifikasi memo debit untuk biaya bank di laporan bank (kode memo debit untuk biaya bank pada umumnya DM dengan nomor tertentu).
4.      Cek kosong (non-sufficient fund check) Cek kosong adalah cek yang tidak cukup dananya. Pada waktu perusahaan menerima cek dari pelanggan, perusahaan sudah mengakuinya sebagai penerimaan kas dan disetornya ke bank sebagai penambah saldo rekening giro perusahaan. Di hari berikutnya, ternyata ada pemberitahuan dari bank bahwa cek yang disetorkan tidak cukup dananya. Jika bank belum terlanjur menganggap cek kosong ini sebagai setoran, maka dilaporan bank tidak terdapat setoran tersebut dan juga tidak terjadi pengurangan setoran. Namun jika bank telah telanjur menganggapnya sebagai setoran, maka di laporan bank akan tercantum setoran dan juga pengurangan. Berdasar uraian sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak satu pun cek kosong telanjur dicatat oleh perusahaan sebagai kas.
5.      Pelunasan dari pelanggan (debitor) via transfer giro Dalam praktik bisnis modern, para debitor atau pelanggan perusahaan membayar utangnya melalui rekening giro perusahaan di bank. Perusahaan baru mengetahui bertambahnya saldo kas dari transfer ini setelah menerima laporan bank atau memo kredit dari bank.
6.      Jasa giro bank Jasa giro bank adalah balas jasa bank yang diberikan kepada perusahaan karena bank dapat memanfaatkan simpanan giro perusahaan. Dalam hal ini, bank langsung menambah giro perusahaan, sedangkan perusahaan belum mencatatnya karena belum mengetahuinya sebelum menerima laporan bank atau memo kreditdari bank.
7.      Salah catat Apabila setelah mempertimbangkan semua pos di atas, ketidakcocokan antara saldo perusahaan dan saldo bank masih ditemukan, maka dilakukan prosedur pemeriksaan yang lain untuk menentukan kemungkinan salah catat di buku perusahaan dan atau di buku bank. Apabila salah catat telah diidentifikasi, tetapi saldonya belum cocok, maka ada indikasi bahwa kas digelapkan.


·             Rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir (8 kolom)
Prinsipnya sama dengan rekonsiliasi saldo akhir untuk menunjukkan saldo yang benar, hanya saja disusun rekonsiliasi untuk saldo bank tersendiri dan saldo kas tersendiri. Karena yang direkonsiliasikan ada 4 jumlah yaitu saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir maka rekonsiliasinya menjadi 8 kolom, masing-masing untuk bank dan kas. Berikut adalah contoh dari rekonsiliasi 8 kolom dengan menggunakan PT. ABC:
Rekonsiliasi 8 kolom di atas dapat juga dibuat laporannya dengan bentuk yang berbeda seperti yang nampak berikut.
          Bentuk ini adalah untuk mencari saldo yang benar, sehingga merupakan rekonsiliasi 8 kolom. Perbedaannya adalah dalam cara penyajian, yaitu 4 kolom diatas, dan 4 kolom dibawah. Karena bentuknya yang seperti ini, walaupun prinsipnya adalah sama dengan rekonsiliasi 8 kolom, nampaknya seperti rekonsiliasi 4 kolom.

C.      Contoh rekonsiliasi bank 8 kolom beserta penyelesaiannya

Rekonsiliasi Saldo Awal, Penerimaan, Pengeluaran, dan Saldo Akhir.
Berikut ini adalah informasi yang berkaitan dengan catatan perusahaan dan catatan bank mengenai uang kas PT “ Nugroho “ yang ada pada Bank Bumi Asih:


DARI CATATAN PERUSAHAAN:
 Saldo per 31 Desember 2007             = Rp. 37.680.000,00
Penerimaan bulan Januari 2008           = Rp. 148.070.000,00
 Pengeluaran bulan Januari 2008         = Rp. 124.350.000,00
Saldo per 31 Januari 2008                   = Rp. 61.400.000,00

 DARI LAPORAN BANK:
Saldo per 31 Desember 2007                                     = Rp. 38.110.000,00
Penerimaan bulan Januari 2008                                   = Rp. 140.870.000,00 
Pengeluaran bulan Januari 2008                                  = Rp. 124.310.000,00
Saldo per 31 Januari 2008                                           = Rp. 54.670.000,00

Dari perbandingan laporan bank dengan catatan perusahaan: 31 – 12 – 2007  31 – 01 – 2008
                                                                                    Desember                    Januari
 Setoran dalam perjalanan                                           =16.000.000                18.000.000
 Cek – cek yang masih beredar                                   = 17.240.000               16.120.000
Jasa giro                                                                      = 600.000                    800.000
Biaya bank                                                                  = 120.000                    160.000
 Uang kas yang tidak disetor                                      = - 4.000.000
Cek kosong (disetor kembali bulan berikutnya)         =1.200.000                 1.400.000
Penerimaan piutang sebesar                                        =Rp. 10.120.000,00
dicatat sebesar                                                             =Rp. 10.210.000,00
= Rp90.000,00


Diminta:
·         Buatlah rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk menunjukkan saldo yang benar (8 kolom)
·         Buatlah jurnal penyesuaianya 31 januari 2008





PT “ Nugroho “
Laporan Rekonsiliasi Saldo Awal, Penerimaan, Pengeluaran, dan Saldo Akhir 31 januari 2008
Keterangan
31 desember 2007
Penerimaan januari
Pengeluaran januari
31 januari 2008
Bank
Kas
Bank
Kas
Bank
Kas
Bank
Kas
Jumlah sebelum  koreksi

Data 31 desember 2007
Setoran dalam perjalanan
Cek yang beredar
Jasa giro
Biaya bank
Cek kosong
Koreksi penerimaan

Data 31 januari 2008
Setoran dalam perjalanan
Cek yang beredar
Jasa giro
Biaya bank
Kas yang tidak disetor
Cek kosong



381.100


16.000
(17.240)
376.800




600
(120)
(1200)
(90)
1408.870


(16.000)







18000



4000
1480.070




(600)







800


(1400)
124.310



(17.240)







16120
124.350





(120)
(1200)






160


54.670










18000
(16120)


4000
61.400







(90)




800
(160)

(1400)
Saldo yang benar
36.870
36.870
146.870
146.870
123.190
123.190
60.550
60.550


Ilustrasi rekonsiliasi 8 kolom,
Info PT Apes
April
Mei
Saldo menurut bank (rekening koran)
Rp 650
Rp 700
Saldo menurut PT Apes
845
985
1
Deposite In Transit (DIT)/ cek dalam perjalanan
200
250
2
Outstanding Check/ cek yang beredar
100
125
3
Biaya  bank
30
40
4
Jasa giro
45
50
5
Cek kosong
60
120

            Kesalahan pencatatan terjadi pada bulan April 2014 di pembukuan PT Apes saat pembayaran hutang senilai Rp 120 yang seharusnya Rp 170  pada pembukuannya.
Jumlah penerimaan pada bulan Mei 2014 menurut c atatan Bank Rp 320 dan catatan PT Apes Rp 365, sedangkan
Jumlah kas dikreditkan bulan mei menurut laporan Bank Rp 270 dan catatan PT Apes sebesar Rp 225.





Mempengaruhi catatan bank:
1.       Deposite in transit, bank belum mencatat deposito yang dikirim oleh perusahaan sebesar Rp 200 bulan April dan Rp 250 bulan Mei sehingga bank harus menambahkan sakdo rekening PT Apes pada catatannya
2.       Cek yang beredar: bank belum mencatat penarikan sejumlah Rp 100 pada bulan April dan Rp 125 pada bulan Mei oleh PT  Apes, maka bank harus mengurangkan rekening PT Apes bulan April dan Mei  pada catatannya
Mempengaruhi catatan PT Apes
3.        Beban administrasi: perusahaan belum mencatatan beban administrasi bank yang mengurangkan saldo di rekeningnya sebesar Rp 30 bulan April dan Rp 40 bulan Mei sehingga perusahaan harus mengurangkan saldo pada catatannya
4.      Jasa giro (pendapatan bunga): PT Apes belum mencatat jasa giro/pendapatan bunga bank        sebesar Rp 45 pada bulan April dan Rp 50 pada bulan Mei sehingga kas pada pencatatan PT Apes harus ditambahkan
5.      Cek  kosong: cek yang dikembalikan oleh bank karena cek kosong sebesar Rp 60  bulan April dan Rp 120 pada bulan Mei mengurangkan saldo pada catatan PT Apes
6.      Kesalahan pencatatan: selisih kesalahan pencatatan pada bulan april yang membuat saldo buku terlalu tinggi harus mengurangi saldo kas pembukuan PT Apes sebesar selisihnya sehingga pencatannya menjadi tepat

Diminta : Bagaimana membuat rekonsiliasi 8 kolomnya?

“PT Apes”
Laporan Rekonsiliasi Saldo Awal, Penerimaan, Pengeluaran, dan Saldo Akhir 31 Mei 2014
Keteragan
30 April 2014
Penerimaan Mei
Pengeluaran Mei
31 Mei 2014
Bank
Kas
Bank
Kas
Bank
Kas
Bank
Kas
Jumlah sebelum koreksi

Data 30 april
Setoran dalam perjalanan
Cek yang beredar
Biaya bank
Jasa giro
cek kosong
koreksi penerimaan


data 31 mei
setoran dalam perjalanan
cek yang beredar
biaya bank
jasa giro
cek kosong
650



200

(100)
(30)
45
(60)
(50)





845
320



(200)










250
365





(100)

(45)










50
270
















125
225






(30)

(60)








40

120


700














250

(125)
985









(50)







(40)
50
(120)
Saldo yangbenar
750
750
370
370
295
295
825
825
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Rekonsiliasi bank adalah suatu cara yang digunakan untuk menyamakan dan menentukan hal-hal yang tampak dalam laporan bank dengan saldo yang tampak dalam catatan pemegang giro (perusahaan atau rekening Koran dari bank) atau saldo menurut buku kas perusahaan.Tujuan dari dilakukan rekonsiliasi  bank adalah untuk mengecek ketelitian pencatatan yang  terdapat dalam rekening kas dan catatan bank,serta mengetahui penerimaan dan pengeluaran yang sudah terjadi di bank akan tetapi belum dicatat oleh perusahaan.
Ada beberapa penyebab perbedaan antara saldo kas perusahaan dengan saldo bank yaitu: setoran dalam perjalanan, cek yang masih beredar, biaya bank, cek kosong, pelunasan dari pelanggan, jasa giro,dan juga salah catat.
Jika dibandingkan rekonsiliasi saldo akhir maka rekonsiliasi 4 kolom adalah perluasan dari rekonsiliasi saldo bank kepada saldo kas, sedang rekonsiliasi 8 kolom merupakan perluasan dari rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk menunjukkan saldo yang benar. Oleh karena itu prosedur dalam membuat rekonsiliasi daldo akhir juga berlaku dalam rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir, hanya saja lebih komplek.
B.Saran
Rekonsiliasi bank ini memaang sangat penting untuk diketahui agar nantinya ketika ada perbedaan catatan antara perusahaan dengan bank mampu diatasi. Demikian makalah yang kelompok kami dapat selesaikan, tentu makalah ini sangat jauh dari kata sempurna.kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun terima kasih.