KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Rekonsiliasi Bank 8 Kolom ini tepat
pada waktunya. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi
Keuangan I.
Dengan
adanya rekonsiliasi bank mempermudah menentukan saldo kas (bank) yang
seharusnya disajikan dalam laporan keuangan (neraca) serta mengamankan kekayaan
perusahaan dan mendeteksi kemungkinan adanya penyalah gunaan kas di bank.
Atas dasar itulah pembahasan ini dimuat dalam
materi akuntansi keuangan I. Dengan harapan makalah ini dapat membantu proses
mahasiswa dalam memahi tentang apa itu sebenarnya rekonsiliasi bank 8 kolom.,serta
memahaminya dalam praktik. Walaupun makalah ini memberikan ulasan materi secara
ringkas namun diharapkan dapat memberikan sumbangsih kepada para mahasiswa.
Dalam
kesempatan ini kami ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada dosen mata
kuliah ini Bapak Charles Fransiskus Ambarita, S.Pd., M.Si. yang telah
membimbing kami selama penyusunan makalah ini.
Makalah ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari
berbagai pihak sangat kami harapkan.
24
Februari 2015
Penulis
BAB I
PENDHULUAN
A. Latar
Belakang
Pada masa
sekarang orang-orang bahkan
perusahaanpun semakin mudah untuk melakukan transaksi tanpa menggunakan uang cash, serta menyimpan uang
mereka dengan mendapatkan keuntungan seperti bunga. Itu semua dapat dilakukan
dengan adanya bank. Bank memberikan kita kemudahan dalam bertransaksi namun kita
juga sedikit dihadapkan dengan biaya atministrasi.
Karena
banyaknya transaksi yang dilakukan antara perusahaan dengan bank sering sekali
terjadi kesalahan pencatatan yang mengakibatkan ketidaksamaan antara saldo kas
perusahaan dengan saldo bank. Untuk mengatasi masalah tersebut dilakukanlah
rekonsiliasi bank.
Adanya
rekonsiliasi bank membantu menentukan saldo kas (bank) yang seharusnya
disajikan dalam laporan keuangan (neraca) selain itu juga mengamankan kekayaan
perusahaan dan mendeteksi kemungkinan adanya penyalah gunaan kas di bank.
B.
Rumusan masalah
1. Apa yang
dimaksud dengan rekonsiliasi bank
2. Apa yang
dimaksud dengan rekosiliasi bank 8 kolom
3. Apa perbedaan
rekonsiliasi bank 4 kolom dengan 8 kolom
4. Bagaimana
menyelesaikan rekonsiliasi 8 kolom
C.
Tujuan penulisan
1. Untuk
mengetahui apa rekonsiliasi bank
2. Untuk
mengetahui apa rekonsiliasi bank 8 kolom
3. Untuk
mengetahui seperti apa perbedaan rekonsiliasi bank 4 kolom dengan 8 kolom
4. Untuk
mengetahui seperti apa cara menyelesaikan rekonsiliasi bank 8 kolom
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Rekonsiliasi Bank
Yang
dimaksud dengan rekonsiliasi bank adalah suatu cara yang digunakan untuk
menyamakan dan menentukan hal-hal yang tampak dalam laporan bank dengan saldo
yang tampak dalam catatan pemegang giro (perusahaan atau rekening Koran dari
bank) atau saldo menurut buku kas perusahaan. Sebelum membuat rekonsiliasi bank
perlu diketahui bahwa bahan rekonsiliasi adalah catatan dari bank dan
perusahaan yang bersangkutan. Perbandingan antara kedua catatan tersebut perlu
dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan antara catatan bank dan catatan
perusahaan. Cara perbandingan yang dilakukan adalah dengan membandingkan saldo
kredit catatan bank dengan saldo debet rekening kas dan sebaliknya.
Rekonsiliasi
bank dilakukan untukmengungkapkan setiap kesalahan dan ketidak wajaranyang ada
pada catatan perusahaan di bank. Prosedur rekonsiliasi dilakukan untuk mencari
sebab-sebab ketidak cocokan yang terjadi antara saldo menurut catatan bank
dan catatan perusahaan. Selain itu, rekonsiliasi bank berguna untuk mengecek
ketelitian pencatatan dalam rekening kas dan catatan bank. Rekonsiliasi juga
berguna untuk mengetahui penerimaan atau pengeluaran yang sudah terjadi di bank
tetapi belum dicatat oleh perusahaan. Logisnya, catatan perusahaan dan catatan
bank harus menunjukkan saldo yang sama.
Tujuan dari
dilakukan rekonsiliasi bank adalah untuk mengecek ketelitian
pencatatan yang terdapat dalam rekening kas dan catatan bank,serta
mengetahui penerimaan dan pengeluaran yang sudah terjadi di bank akan tetapi
belum dicatat oleh perusahaan. Dalam rekonsiliasi bank digunakan anggapan bahwa
perusahaan selalu benar.
B.
Beberapa penyebab perbedaan saldo Perusahaah dan saldo
Bank
Berikut ini adalah penyebab perbedaan antara
saldoperusahaan dan saldo bank karena beda waktu mencatatdan salah catat.
1.
Setoran dalamperjalanan (deposit intransit). Setoran
dalam perjalanan adalah setoran perusahaan ke bank yang belum dicatat oleh bank
karena kemungkinan-kemungkinan berikut.
·
Aturan intern bank bahwa setoran yang dilakukan pada
akhir bulan akan dicatat selang satu hari kerja berikutnya.
·
Aturan intern bank bahwa setoran di atas pukul 12:00
baru dicatat selang satu hari kerja berikutnya
·
Setoran melalui Automatic Teller Machine (ATM) dicatat
selang satu hari kerja berikutnya
·
Setoran dengan prosedur clearing dicatat setelah
selesai prosedur tersebut. Jika clearing selesai pada pukul 10:00, sehingga
setoran dengan prosedur clearing yang diterima bank setelah pukul 10:00 akan
diselesaikan pada hari clearing berikutnya. Prosedur pemeriksaan untuk
menemukan setoran dalam perjalanan adalah membandingkan semua setoran menurut
slip setoran dengan setoran yang tampak dalam laporan bank. Setoran perusahaan
yang tidak tampak di laporan bank adalah setoran dalam perjalanan
2. Cek yang masih beredar (outstanding check) Cek
yang masih beredar adalah cek yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan tetapi
bank belum membayarnya karena pemegang cek (pihak yang dibayar perusahaan,
misalnya supplier) belum menguangkannya ke bank. Prosedur pemeriksaan untuk
menemukan cek yang masih beredar adalah membandingkan seluruh cek yang telah
dikeluarkan (periksa nomor cek di bonggol cek) dengan cek-cek yang telah
diuangkan oleh bank yang tampak di laporan bank. Cek yang tidak nampak di
laporan bank adalah cek yang masih beredar.
3. Biaya bank (service charg) Biaya bank adalah
biaya yang dibebankan oleh bank kepada perusahaan atas jasa bank melayani giro
perusahaan. Bank langsung mengurangi giro perusahaan, sedangkan perusahaan,
sedangkan perusahaan belum mencatatnya karena belum mengetahuinya sebelum
menerima laporan bank atau memo debit dari bank. Prosedur pemeriksaan untuk
menemukan biaya bank adalah dengan mengidentifikasi memo debit untuk biaya bank
di laporan bank (kode memo debit untuk biaya bank pada umumnya DM dengan nomor
tertentu).
4. Cek kosong
(non-sufficient fund check) Cek kosong adalah cek yang tidak cukup dananya.
Pada waktu perusahaan menerima cek dari pelanggan, perusahaan sudah mengakuinya
sebagai penerimaan kas dan disetornya ke bank sebagai penambah saldo rekening
giro perusahaan. Di hari berikutnya, ternyata ada pemberitahuan dari bank bahwa
cek yang disetorkan tidak cukup dananya. Jika bank belum terlanjur menganggap
cek kosong ini sebagai setoran, maka dilaporan bank tidak terdapat setoran
tersebut dan juga tidak terjadi pengurangan setoran. Namun jika bank telah
telanjur menganggapnya sebagai setoran, maka di laporan bank akan tercantum
setoran dan juga pengurangan. Berdasar uraian sebelumnya maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa tidak satu pun cek kosong telanjur dicatat oleh perusahaan
sebagai kas.
5. Pelunasan
dari pelanggan (debitor) via transfer giro Dalam praktik bisnis modern, para
debitor atau pelanggan perusahaan membayar utangnya melalui rekening giro
perusahaan di bank. Perusahaan baru mengetahui bertambahnya saldo kas dari
transfer ini setelah menerima laporan bank atau memo kredit dari bank.
6. Jasa giro
bank Jasa giro bank adalah balas jasa bank yang diberikan kepada perusahaan
karena bank dapat memanfaatkan simpanan giro perusahaan. Dalam hal ini, bank
langsung menambah giro perusahaan, sedangkan perusahaan belum mencatatnya
karena belum mengetahuinya sebelum menerima laporan bank atau memo kreditdari
bank.
7.
Salah catat Apabila setelah mempertimbangkan semua pos
di atas, ketidakcocokan antara saldo perusahaan dan saldo bank masih ditemukan,
maka dilakukan prosedur pemeriksaan yang lain untuk menentukan kemungkinan
salah catat di buku perusahaan dan atau di buku bank. Apabila salah catat telah
diidentifikasi, tetapi saldonya belum cocok, maka ada indikasi bahwa kas
digelapkan.
·
Rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan
saldo akhir (8 kolom)
Prinsipnya sama dengan rekonsiliasi
saldo akhir untuk menunjukkan saldo yang benar, hanya saja disusun rekonsiliasi
untuk saldo bank tersendiri dan saldo kas tersendiri. Karena yang
direkonsiliasikan ada 4 jumlah yaitu saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan
saldo akhir maka rekonsiliasinya menjadi 8 kolom, masing-masing untuk bank dan
kas. Berikut adalah contoh dari rekonsiliasi 8 kolom dengan menggunakan PT.
ABC:
Rekonsiliasi
8 kolom di atas dapat juga dibuat laporannya dengan bentuk yang berbeda seperti
yang nampak berikut.
C.
Contoh rekonsiliasi
bank 8 kolom beserta penyelesaiannya
Rekonsiliasi
Saldo Awal, Penerimaan, Pengeluaran, dan Saldo Akhir.
Berikut ini
adalah informasi yang berkaitan dengan catatan perusahaan dan catatan bank
mengenai uang kas PT “ Nugroho “
yang ada pada Bank Bumi Asih:
DARI CATATAN
PERUSAHAAN:
Saldo per 31 Desember 2007 = Rp. 37.680.000,00
Penerimaan
bulan Januari 2008 = Rp. 148.070.000,00
Pengeluaran bulan Januari 2008 = Rp. 124.350.000,00
Saldo per 31
Januari 2008 = Rp.
61.400.000,00
DARI LAPORAN BANK:
Saldo per 31
Desember 2007 =
Rp. 38.110.000,00
Penerimaan
bulan Januari 2008 = Rp. 140.870.000,00
Pengeluaran
bulan Januari 2008
= Rp. 124.310.000,00
Saldo per 31
Januari 2008 =
Rp. 54.670.000,00
Dari
perbandingan laporan bank dengan catatan perusahaan: 31 – 12 – 2007 31 – 01 – 2008
Desember Januari
Setoran dalam perjalanan =16.000.000
18.000.000
Cek – cek yang masih beredar = 17.240.000 16.120.000
Jasa giro =
600.000 800.000
Biaya bank = 120.000 160.000
Uang kas yang tidak disetor = - 4.000.000
Cek kosong
(disetor kembali bulan berikutnya)
=1.200.000 1.400.000
Penerimaan
piutang sebesar
=Rp. 10.120.000,00
dicatat
sebesar =Rp. 10.210.000,00
= Rp90.000,00
Diminta:
·
Buatlah
rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk menunjukkan saldo yang benar (8
kolom)
·
Buatlah
jurnal penyesuaianya 31 januari 2008
PT “ Nugroho
“
Laporan
Rekonsiliasi Saldo Awal, Penerimaan, Pengeluaran, dan Saldo Akhir 31 januari
2008
Keterangan
|
31 desember 2007
|
Penerimaan januari
|
Pengeluaran januari
|
31 januari 2008
|
||||
Bank
|
Kas
|
Bank
|
Kas
|
Bank
|
Kas
|
Bank
|
Kas
|
|
Jumlah sebelum koreksi
Data 31 desember 2007
Setoran dalam perjalanan
Cek yang beredar
Jasa giro
Biaya bank
Cek kosong
Koreksi penerimaan
Data 31 januari 2008
Setoran dalam perjalanan
Cek yang beredar
Jasa giro
Biaya bank
Kas yang tidak disetor
Cek kosong
|
381.100
16.000
(17.240)
|
376.800
600
(120)
(1200)
(90)
|
1408.870
(16.000)
18000
4000
|
1480.070
(600)
800
(1400)
|
124.310
(17.240)
16120
|
124.350
(120)
(1200)
160
|
54.670
18000
(16120)
4000
|
61.400
(90)
800
(160)
(1400)
|
Saldo yang benar
|
36.870
|
36.870
|
146.870
|
146.870
|
123.190
|
123.190
|
60.550
|
60.550
|
Ilustrasi rekonsiliasi 8 kolom,
Info PT Apes
April
|
Mei
|
||
Saldo
menurut bank (rekening koran)
|
Rp 650
|
Rp 700
|
|
Saldo
menurut PT Apes
|
845
|
985
|
|
1
|
Deposite
In Transit (DIT)/ cek dalam perjalanan
|
200
|
250
|
2
|
Outstanding
Check/ cek yang beredar
|
100
|
125
|
3
|
Biaya bank
|
30
|
40
|
4
|
Jasa giro
|
45
|
50
|
5
|
Cek kosong
|
60
|
120
|
Kesalahan pencatatan terjadi pada
bulan April 2014 di
pembukuan PT Apes saat pembayaran hutang senilai Rp 120 yang seharusnya Rp
170 pada pembukuannya.
Jumlah penerimaan pada bulan Mei
2014 menurut c atatan Bank Rp 320 dan catatan PT Apes Rp 365, sedangkan
Jumlah kas dikreditkan bulan mei
menurut laporan Bank Rp 270 dan catatan PT Apes sebesar Rp 225.
Mempengaruhi catatan bank:
1. Deposite in transit, bank belum mencatat
deposito yang dikirim oleh perusahaan sebesar Rp 200 bulan April dan Rp 250
bulan Mei sehingga bank harus menambahkan sakdo rekening PT Apes pada
catatannya
2. Cek yang beredar: bank belum mencatat
penarikan sejumlah Rp 100 pada bulan April dan Rp 125 pada bulan Mei oleh
PT Apes, maka bank harus mengurangkan rekening PT Apes bulan April dan
Mei pada catatannya
Mempengaruhi catatan PT Apes
3. Beban administrasi: perusahaan belum
mencatatan beban administrasi bank yang mengurangkan saldo di rekeningnya
sebesar Rp 30 bulan April dan Rp 40 bulan Mei sehingga perusahaan harus
mengurangkan saldo pada catatannya
4. Jasa giro (pendapatan bunga): PT
Apes belum mencatat jasa giro/pendapatan bunga bank sebesar Rp 45 pada bulan April dan Rp 50
pada bulan Mei sehingga kas pada pencatatan PT Apes harus ditambahkan
5. Cek kosong: cek yang
dikembalikan oleh bank karena cek kosong sebesar Rp 60 bulan April dan Rp
120 pada bulan Mei mengurangkan saldo pada catatan PT Apes
6. Kesalahan pencatatan: selisih
kesalahan pencatatan pada bulan april yang membuat saldo buku terlalu tinggi
harus mengurangi saldo kas pembukuan PT Apes sebesar selisihnya sehingga
pencatannya menjadi tepat
Diminta : Bagaimana membuat rekonsiliasi 8 kolomnya?
“PT Apes”
Laporan
Rekonsiliasi Saldo Awal, Penerimaan, Pengeluaran, dan Saldo Akhir 31 Mei 2014
Keteragan
|
30
April 2014
|
Penerimaan
Mei
|
Pengeluaran
Mei
|
31
Mei 2014
|
||||
Bank
|
Kas
|
Bank
|
Kas
|
Bank
|
Kas
|
Bank
|
Kas
|
|
Jumlah
sebelum koreksi
Data
30 april
Setoran dalam
perjalanan
Cek
yang beredar
Biaya
bank
Jasa
giro
cek
kosong
koreksi
penerimaan
data
31 mei
setoran
dalam perjalanan
cek
yang beredar
biaya
bank
jasa
giro
cek
kosong
|
650
200
(100)
(30)
45
(60)
(50)
|
845
|
320
(200)
250
|
365
(100)
(45)
50
|
270
125
|
225
(30)
(60)
40
120
|
700
250
(125)
|
985
(50)
(40)
50
(120)
|
Saldo yangbenar
|
750
|
750
|
370
|
370
|
295
|
295
|
825
|
825
|
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Rekonsiliasi
bank adalah suatu cara yang digunakan untuk menyamakan dan menentukan hal-hal
yang tampak dalam laporan bank dengan saldo yang tampak dalam catatan pemegang
giro (perusahaan atau rekening Koran dari bank) atau saldo menurut buku kas
perusahaan.Tujuan dari dilakukan rekonsiliasi bank adalah untuk
mengecek ketelitian pencatatan yang terdapat dalam rekening kas dan
catatan bank,serta mengetahui penerimaan dan pengeluaran yang sudah terjadi di
bank akan tetapi belum dicatat oleh perusahaan.
Ada beberapa
penyebab perbedaan antara saldo kas perusahaan dengan saldo bank yaitu: setoran
dalam perjalanan, cek yang masih beredar, biaya bank, cek kosong, pelunasan
dari pelanggan, jasa giro,dan juga salah catat.
Jika
dibandingkan rekonsiliasi saldo akhir maka rekonsiliasi 4 kolom adalah
perluasan dari rekonsiliasi saldo bank kepada saldo kas, sedang rekonsiliasi 8
kolom merupakan perluasan dari rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk
menunjukkan saldo yang benar. Oleh karena itu prosedur dalam membuat
rekonsiliasi daldo akhir juga berlaku dalam rekonsiliasi saldo awal, penerimaan,
pengeluaran dan saldo akhir, hanya saja lebih komplek.
B.Saran
Rekonsiliasi
bank ini memaang sangat penting untuk diketahui agar nantinya ketika ada
perbedaan catatan antara perusahaan dengan bank mampu diatasi. Demikian makalah
yang kelompok kami dapat selesaikan, tentu makalah ini sangat jauh dari kata
sempurna.kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun terima kasih.